Fungsi dan Peran APBN
·
APBN
di negara-negara sedang berkembang adalah sebagai alat untuk memobilisasi dana investasi dan bukannya sebagai alat
untuk mencapai sasaran stabilisasi jangka pendek. Oleh karena itu besarnya
tabungan pemerintah pada suatu tahun sering dianggap sebagai ukuran berhasilnya
kebijakan fiskal .
·
Baik
pengeluaran maupun penerimaan pemerintah mempunyai pengaruh atas pendapatan
nasional. Pengeluaran pemerintah dapat memperbesar pendapatan nasional (expansionary),
tetapi penerimaan pemerintah dapat mengurangi pendapatan nasional (contractionary).
·
Rincian tentang penerimaan dan pengeluaran pemerintah
setiap tahunnya akan nampak dalam anggaran pendapatan dan belanja negara
(APBN).
·
Melalui APBN dapat dianalisis seberarapa jauh peran
pemerintah dalam kegiatan perekonomian nasional.
Dampak APBN terhadap Perekonomian
Cara untuk menggolongkan pos-pos penerimaan dan
pengeluaran yang masing-masing menghasilkan tolok ukur yang berbeda mengenai
dampak APBN nya. Ada empat tolok ukur dampak APBN, yaitu :
v
Saldo
Anggaran Keseluruhan
Konsep ini ingin mengukur besarnya
pinjaman bersih pemerintah dan didefinisikan sebagai :
G – T
Catatan :
G = Seluruh pembelian barang dan jasa (didalam maupun luar negeri),
pembayaran transer dan pemberian pinjaman bersih.
T = Seluruh penerimaan,
termasuk penerimaan pajak dan bukan pajak
B = Pinjaman total
pemerintah
Bn = Pinjaman pemerintah dari masyarakat di luar sektor perbankan
Bb= Pinjaman pemerintah dari sektor perbankan
Bf =Pinjaman pemerintah dari luar negeri
= B = Bn + Bb + Bf
- Jika
Pemerintah tidak mengeluarkan obligasi kepada masyarakat, maka saldo anggaran
keseluruhan menjadi :
G – T – B = Bb + Bf
- APBN dicatat demikian rupa sehingga menjadi
anggaran berimbang :
G – T – B = 0
Sejak APBN 2000 saldo
anggaran keseluruhan defisit dibiayai melalui:
a. Pembiayaan Dalam Negeri :
•
Perbankan
Dalam Negeri
•
Non
Perbankan Dalam Negeri
b. Pembiayaan Luar Negeri Bersih
•
Penarikan pinjaman luar negeri (bruto)
•
Pembayaran cicilan pokok utang luar negeri
v
Konsep
Nilai Bersih
Yang dimaksud defisit menurut konsep nilai bersih adalah
saldo dalam rekening lancar APBN. Konsep ini digunakan untuk mengukur besarnya
tabungan yang diciptakan oleh sektor pemerintah, sehingga diketahui besarnya
sumbangan sektor pemerintah terhadap pembentukan modal masyarakat.
v
Defisit
Domestik
·
Saldo
anggaran keseluruhan tidak merupakan tolok ukur yang tepat bagi dampak APBN
terhadap pereknomian dalam negeri maupun terhadap neraca pembayaran.
·
Bila
G dan T dipecah menjadi dua bagian (dalam negeri dan luar negeri)
G = Gd + Gf
T = Td + Tf, maka persamaan (2) di atas
menjadi
(Gd – Td) + (Gf – Tf) = + Bf
(Gd – Td) = dampak langsung putaran pertama terhadap
PDB
(Gf – Tf) = dampak langsaung putaran pertama
terhadap neraca pembayaran
•
Sedangkan
uraian orientasi domestik dan orientasi domestik dan orientasi luar negeri
dengan persamaan anggaran berimbang sebagai berikut ;
G = R ……………. (1) Gf
+ Gd = Rf + Rd …………. (4)
G = Gf + Gd …….. (2) Gd – Rd = Rf – Gf
…………. (5)
R = Rf + Rd ……... (3) Gd = G – Gf ………….
(6)
Rd = R – Rf …………. (7)
Keterangan :
G = total pengeluaran, R
= Total penerimaan
Gf = bunga/cicilan utang luar negeri + lainnya
Gd = pengeluaran rutin murni + pengeluaran pembangunan
Rf = penerimaan migas + penerimaan pembangunan (utang luar negeri)
Rd = penerimaan non migas
Gf + Gd = Rf + Rd, menunjukkan anggaran berimbang
Gd – Rd = Rf – Gf, menunjukkan defisit anggaran Dn (Gd – Rd) sama atau
ditutup dengan surplus (Rf – Gf) anggaran LN
G – Gf = pengeluaran netto domestik
R – Rf = penerimaan netto domestik
•
Defisit Anggaran DN (gd – Rd) dalam rupiah dibiayai
dengan surplus anggaran Ln (rf – Gf) dalam valuta asing, penukaran semacam ini
akan menambah jumlah uang beredar (melalui penambahan base money atau uang
primer) jika devisa tadi dibeli langsung oleh Bank Indonesia ataupun bank
komersial dengan menciptakan uang giral
v
Defisit Moneter
Indonesia
Konsep ini banyak
digunakan dikalangan perbankan Indonesia terutama angka-angka yang mengukur
defisit anggaran belanja ini diterbitkan oleh Bank Indonesia (sebagai data
mengenai “faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang beredar”). Defisit dikur
sebagai posisi bersih (netto) pemerintah terhadap sektor perbankan :
G – T – Gf – Gb Karena Bn = 0
•
Di dalam konsep ini bantuan luar negeri dianggap sebagai
penerimaan, diperlakukan sebagai pos yang tidak mempengaruhi posisi bersih.
Bantuan luar negeri tidak dilihat fungsinya sebagai sumber dana bagi kekurangan
pembiayaan pemerintah, tetapi sebagai pos pengeluaran yang langsung dikaitkan
dengan sumber pembiayaannya.
PRINSIP-PRINSIP DALAM APBN
APBN kita disusun atas dasar tiga prinsip :
1.
Prinsip
Anggaran Defisit
Bedanya dengan prinsip anggaran
berimbang adalah bahwa pada anggaran defisit ditentukan :
- Pinjaman LN tidak dicatat sebagai sumber
penerimaan melainkan sebagai sumber pembiayaan.
- Defisit anggaran ditutup dengan sumber
pembiayaan DN + sumber pembiayaan LN (bersih)
Anggaran
Defisit
PNH – BN = DA
DAP = AP – TP
PbDN = PkDN + Non-Pk DN
PbLN = PPLN – PC PULN
Keterangan :
PNH = pendapatan negara
dan hibah
BN = belanja negara
DA = defisit Anggaran
PbDN = pembiayaan DN
PkDN = Perbankan DN
Non-PkDN = Non-Perbankan DN
PbLN = pembiayaan LN
PPLN = penerimaan pinjaman LN
PCPULN = pembayaran cicilan pokok Utang luar Negeri
BLN = bantuan luar negeri
Anggaran
Berimbang
PDN – PR = TP
DAP = AP – TP
Keterangan :
PDN = Pendapatan DN
PR = pengeluaran rutin
TP = tabungan pemerintah
DAP = defisit
anggaran pembangunan
AP = anggaran pembangunan
2.
Prinsip
Anggaran Dinamis
Ada anggaran dinamis absolut dan
anggaran dinamis relatif.
- Anggaran bersifat dinamis absolut apabila
Tabungan Pemerintah (TP) dari tahun ke
tahun terus meningkat.
- Anggaran bersifat dinamis relatif apabila
prosentase kenaikan TP (DTP) terus meningkat atau
prosentase ketergantungan pembiayaan pembangunan dari pinjaman luar negeri
terus menurun.
3.
Prinsip Anggaran Fungsional
-
Anggaran fungsional berarti bahwa bantuan/ pinjaman LN hanya berfungsi
untuk membiayai anggaran belanja pembangunan (pengeluaran pembangunan) dan
bukan untuk membiayai anggaran belanja rutin.
-
Prinsip ini sesuai dengan azas “bantuan luar negeri hanya sebagai
pelengkap” dalam pembiayaan pembangunan. Artinya semakin kecil sumbangan
bantuan/ pinjaman luar negeri terhadap pembiayaan anggaran pembangunan, maka
makin besar fungsionalitas anggaran.
Tolok ukur
kuantitatif untuk menentukann sampai seberapa jauh makna kata “sebagai
pelengkap” misalnya :
1). Bila nilai Ri :
> 50% = bantuan/pinjaman luar negeri sebagai sumber daya utama
2). Bila nilai Ri :
20% - 50% = bantuan/ pinjaman luar negeri sebagai sumber dana penting.
3). Bila nilai Ri : < 20% =
bantuan/ pinjaman luar negeri sebagai sumber dana pelengkap
Struktur dan Susunan APBN
1.
Pendapatan
Negara dan Hibah
§
Penerimaan
Pajak
§
Penerimaan
bukan pajak
2.
Belanja
Negara
§
Belanja pemerintah pusat
§
Anggaran Belanja untuk Daerah
3.
Keseimbangan Primer Perbedaan Statistik
4.
Surplus/ Defisit Anggaran
5.
Pembiayaan
Fungsi APBN
Fungsi
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Adalah Sebagai Berikut:
- Fungsi Alokasi
Di dalam APBN dijelaskan bahwa sumber
pendapatan dan pendistribusiannya. Pendapatan yang paling besar dari pemerintah
berasal dari pajak. Penghasilan dari pajak yang diterima dapat dialokasikan ke
berbagai sector pembangunan. Dengan pedoman APBN, pendapatan yang diterima yang
bersumber dari pajak dapat digunakan untk membangun sarana-sarana umum seperti
jembatan, jalan, taman umum dan pengeluaran lainnya yang bersifat umum.
- Fungsi Distribusi
Penggunaan pajak yang ditarik dari
masyrakat dan masuk menjadi pendapatan pada APBN tidak selalu harus diartikan
untuk kepentingan umum. Tetapi dapat juga didistribusikan dalam bentuk dana
subsidi dan dana pensiun. Pengeluaran pemerintah semacam ini disebut transfer
payment. Transfer payment dapat membatalkan pembiayaan ke salah satu sector,
kemudian dipindahkan ke sector yang lain. Fungsi inilah yang disebut fungsi
distrbusi pendapatan.
- Fungsi Stabilisasi
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)
berfungsi sebagai pedoman agar pendapatan dan pengeluaran keunagn negara teratur
sesuai dengan di terapkan.Jika pemndapatan dipakai sesuai dengan yang di
terapkan, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) berfungsi sebagai
stabilisator.
Relasi ekonomi antara pemerintah
dengan perusahaan dan rumah tangga terutama melalui pembayaran pajak dan gaji,
pengeluaran konsumsi, dan pemberian subsidi seperti diilustrasikan secara
sederhana pada gambar di bawah ini :
Tujuan Kebijakan Fiskal adalah
kestabilan ekonomi yang lebih mantap artinya tetap mempertahankan laju
pertumbuhan ekonomi yang layak tanpa adanya pengangguran yang berarti atau
adanya ketidakstabilan harga-harga umum. Dengan Kata Lain, Tujuan Kebijakan Fiskal
adalah pendapatan nasional riil terus meningkat pada laju yang dimungkinkan
oleh perubahan teknologi dan tersedianya faktor-faktor produksi dengan tetap
mempertahankan kestabilan harga-harga umum (Sumarmoko, 1992).
Tujuan
Penyusunan APBN
Tujuan Penyusunan APBN adalah
sebagai pedoman pendapatan dan pembelanjaan Negara dalam melaksanakan tugas
kenegaraan untuk menngkatkan produksi dan kesempatan kerja dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar