Jumat, 10 Agustus 2012


MAKALAH
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
“SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK”


 










OLEH:
                                                      
ANWAR                     (C 0209026)


FAKULTAS EKONOMI - JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN AKADEMIK 2011/2012





KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Siklus Akuntansi Sektor Publik yang disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Akuntansi Sektor Publik.
Pada kesempatan ini Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Besar harapan Saya agar makalah ini dapat memberikan masukan untuk menambah wawasan serta memberikan manfaat yang berguna untuk semua pihak dan Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman menilis. Walaupun demikian Saya telah berusaha dengan segala daya upaya agar penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik. Kritik dan saran yang sifatnya membangun akan Saya terima dengan senang hati.


Majene, 10 Agustus 2012

          Penulis




PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Perkembangan kegiatan pemerintahan atau dikenal akuntansi sektor publik dan organisasi non-laba terus meningkat sejalan dengan perkembangan kegiatan pembangunan, globalisasi dan era informasi. Dalam melaksanakan kegiatan yang semakin rumit, informasi memegang peranan semakin penting. Salah satu informasi yang dibutuhkan adalah informasi akuntansi sektor publik, baik untuk tujuan pertanggungjawaban maupun manajerial.
Sebagai mahasiswa jurusan akuntansi, informasi mengenai akuntansi sektor publik sangatlah penting. Oleh karena itu penulis berusaha menyajikan informasi mengenai akuntansi sektor publik dalam bentuk makalah yang berjudul “Siklus Akuntansi Sektor Publik”.

B.      Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Siklus Akuntansi Sektor Publik. Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah dengan ruang lingkup hanya sebatas tentang pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik, tujuan akuntansi sektor publik, privatisasi dan otonomi daerah.

C.      Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah agar para pembaca mendapatkan pengetahuan mengenai pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik, sifat dan karakteristik, tujuan dan perkembangan akuntansi sektor publik, akuntabilitas publik, privatisasi serta otonomi daerah. Selain itu makalah ini bisa dijadikan alternatif bacaan bagi mahasiswa.







Pengertian Siklus Akuntansi Keuangan Sektor Publik

Pada hakikatnya, orang belum dapat dikatakan paham dalam penyusunan laporan keuangan jika belum memahami siklus akuntansi. Kenapa? Akuntansi, pada dasarnya, merupakan suatu proses pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi, yang salah satu bentuknya adalah laporan keuangan.
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi, yaitu aktivitas pengumpulan dan pengolahan data keuangan untuk disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau ikhtisar-ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakainya dalam mengambil keputusan. Penyusunan suatu laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan dipertanggung-jelaskan serta dapat diterima secara umum, didasari pada prinsip akuntansi, prosedur-prosedur, metode-metode, serta teknik-teknik yang tercakup dalam ruang lingkup akuntansi. Aturan penyusunan suatu laporan keuangan dapat disebut sebagai siklus akuntansi.



“…..Siklus akuntansi merupakan sistematika pencatatan transaksi keuangan, peringkasannya, dan pelaporan keuangan….”
 


            Siklus akuntansi merupakan suatu proses penyediaan laporan keuangan organisasi suatu periode akuntansi tertentu. Siklus akuntansi terbagi menjadi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan selama periode tersebut, bersumber dari transaksi atau kejadian selanjutnya dimulailah siklus akuntansi mulai dari penjurnalan transaksi atau kejadian, pemindahbukuan ke dalam buku besar, dan penyiapan laporan keuangan pada akhir periode. Pekerjaan yang dilakukan pada akhir periode termasuk mempersiapkan akun untuk mencatat transaksi-transaksi pada periode selanjutnya. Banyaknya langkah yang harus dilakukan pada akhir periode secara tidak langsung menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan dilakukan pada bagian akhir. Walaupun demikian, pencatatan dan pemindahbukuan selama periode tersebut membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan pekerjaan di akhir periode.



Sekali lagi siklus akuntansi merupakan serangkaian prosedur kegiatan akuntansi dalam suatu periode, mulai dari pencatatan transaksi pertama sampai dengan penyusunan laporan keuangan dan penutupan pembukuan secara keseluruhan, dan siap untuk pencatatan transaksi periode selanjutnya. Alur proses siklus akuntansi dapat dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu:
Tahap-tahap dalam Siklus Akuntansi
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/eksi4207/eksi4207a/tahap1.gif


Teknik akuntansi di organisasi sektor publik diaplikasikan dalam berbagai ragam dikarenakan adanya berbagai kepentingan dan kebutuhan di masing-masing organisasi yang berdampak kepada tumbuhnya beragam teknik pengukuran dan basis akuntansi yang digunakan. Secara umum siklus akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut.
 



Urutan perancangan komponen siklus akuntansi meliputi:

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/eksi4207/eksi4207a/proses%20b.gif
 
         Urutan siklus akuntansi menunjukkan posisi strategis dari chart of account (bagan perkiraan/daftar akun). Untuk dapat menyediakan data, setiap transaksi perlu diklasifikasikan, diringkas, dan kemudian disajikan dalam bentuk laporan. Mulai dari kegiatan pencatatan sampai dengan penyajian disebut proses akuntansi yang terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut:


Pencatatan dan
Penggolongan
Bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku jurnal. Transaksi-transaksi yang sama yang sering terjadi dicatat dalam buku jurnal khusus.
Peringkasan/
pengikhtisaran
Transaksi-transaksi yang sudah dicatat dan digolongkan dalam buku jurnal, setiap bulan atau periode tertentu diringkas dan dibukukan dalam rekening-rekening buku besar.
Penyajian/
Pelaporan
Data akuntansi yang tercatat dalam rekening-rekening buku besar akan disajikan dalam bentuk laporan keuangan yaitu neraca, laporan surplus defisit, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas. Penyerderhanaan pekerjaan penyusunan laporan keuangan biasanya dilakukan melalui neraca lajur (kertas kerja).

Proses akuntansi ini dapat digambarkan sebagai berikut:


http://www.ut.ac.id/html/suplemen/eksi4207/eksi4207a/Proses%20Akun.gif
                                      

Bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku jurnal setiap terjadi transaksi secara kronologis. Tembusan bukti-bukti pembukuan dibukukan ke dalam buku pembantu setiap terjadi transaksi. Setiap bulan atau periode tertentu, buku jurnal dijumlah dan dibukukan ke akun-akun dalam buku besar. Setiap akhir periode dari buku besar disusun laporan-laporan keuangan. Sistem akuntansi yang baik dapat memastikan berjalannya proses penyusunan laporan keuangan, seperti:
  1. Bukti-bukti pembukuan, yang merupakan catatan pertama dari setiap transaksi dan digunakan sebagai dasar pencatatan dalam buku jurnal.
  2. Buku-buku jurnal, sering disebut dengan buku catatan pertama, merupakan buku yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi sesuai dengan tanggal terjadinya (kronologis), dan sumber pencatatannya berasal dari bukti-bukti pembukuan. Apabila suatu transaksi yang sama sering terjadi, biasanya dibuatkan buku jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat suatu jenis transaksi tertentu seperti jurnal pengeluaran kas, dan lain-lain.



Akun-akun, buku besar, dan catatan yang ada dalam buku jurnal akan dipindahkan ke dalam akun-akun yang sesuai. Akun-akun ini disusun dalam format yang akan memudahkan penyusunan laporan keuangan. Kumpulan dari akun-akun ini disebut sebagai buku besar. Akun-akun dalam buku besar ini bisa diklasifikasikan menjadi kelompok akun riil, nominal, dan campuran.
          Akun riil adalah akun-akun aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang merupakan pos-pos neraca, sehingga akun-akun riil itu merupakan akun-akun neraca. Akun nominal adalah akun-akun pendapatan, biaya, dan surplus/defisit yang merupakan pos-pos dalam laporan surplus/defisit, sehingga akun-akun nominal itu merupakan akun surplus/defisit.
         Akun campuran adalah akun-akun yang saldonya mengandung unsur-unsur akun riil dan nominal. Setiap akhir periode, akun-akun campuran ini perlu dianalisis dan dipisahkan menjadi akun riil dan nominal. Contoh akun-akun campuran adalah akun pembantu kantor yang didalamnya terdiri dari jumlah bahan pembantu yang digunakan dan persediaan bahan pembantu.


http://www.ut.ac.id/html/suplemen/eksi4207/eksi4207a/sikls.gif
 


      
 Dalam kaitannya dengan anggaran APBN maupun APBD, perencanaan manajerial, serta proses pengawasan dalam entitas pemerintah dengan sistem akuntansi dapat digambarkan dalam bagan alir dibawah ini. Bagan alir itu merupakan perpaduan antara sistem pengendalian manajemen entitas pemerintah dengan sistem akuntansinya.
  

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/eksi4207/eksi4207a/alir.gif


Tidak ada komentar: